Kumpulan contoh percakapan bahasa indonesia singkat berikut ini mungkin bisa jadi referensi untuk kalian yang mendapat tugas untuk membuat percakapan bahasa Indonesia antara dua orang.
Percakapan Bahasa Indonesia Singkat 2 Orang
Belajar Kelompok
Sandra : Rin, PR pelajaran bahasa Inggris mu, apakah kamu sudah kerjakan?
Rina : Belum. Kamu sudah?
Sandra : Aku juga belum mengerjakannya
Rina : Mau tidak kamu nanti sore belajar bersama? Nanti PR nya kita kerjakan bersama-sama. Tapi, belajarnya di rumah aku saja ya?
Sandra : Ya. aku nanti ke rumahmu kira-kira pukul setengah lima sore.
Rina : Baik, aku akan tunggu kamu di rumahku ya.
Ke Perpustakaan
Winda : Nisa, kita ke kantin yuk!
Annisa : Tapi aku tidak bawa uang saku. Aku mau pergi ke perpustakaan saja.
Winda : Nanti aku yang bayar.
Annisa : Terima kasih. Tapi, aku mau pinjam buku di perpustakaan.
Winda : Aku ikut kamu deh ke perpustakaan.
Tidak Berangkat
Sani : Bel, Riska mana?
Bella : Riska tidak masuk hari ini.
Sani : Kenapa?
Bella : Kata ibunya dia sakit.
Sani : Sakit apa?
Bella : Sakit kepala.
Ujian Nasional
Melati : Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara : Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Melati : Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara : Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Melati : Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara : Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Melati : Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara : Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Melati : Semoga saja begitu.
Terlambat Masuk Sekolah
Andra : Maaf, Pak. Hari ini saya terlambat.
Guru : Sudah sekian kalinya kamu terlambat. Apa alasan kamu terlambat hari ini?
Andra : Saya bangun kesiangan pagi tadi.
Guru : Kebiasaan kamu. Kamu kalau terlambat alasannya begitu terus. Tadi malam kamu tidur jam berapa?
Andra : Jam 11, Pak.
Guru : Kamu ini anak sekolah. Kamu jangan tidur terlalu malam agar paginya tidak bangun kesiangan. Mengerti?
Andra : Mengerti, Pak.
Guru : Kalau masih terlambat terus, akan saya panggil orang tua kamu ke sekolah. Kamu boleh duduk sekarang.
Pemilihan Lurah
Jono : Sebentar lagi desa kita akan mengadakan pemilihan lurah.
Anto : Berarti nanti kita punya lurah baru dong?
Jono : Ya. Mudah mudahan lurah yang akan terpilih nanti lebih baik dari lurah sebelumnya.
Anto : Kamu sudah tahu siapa saja calon-calonnya?
Jono : Kalau tidak salah sih Pak Jarwo dan Pak Mulyono.
Anto : Pak Mulyono yang juragan itu?
Jono : Iya.
Anto : Sudah jadi juragan mau jadi lurah juga.
Jono : Tidak masalah kalau ternyata beliau benar-benar ingin memajukan desa ini.
Belajar
Aldo : Reza, kita main yuk!
Reza : Aku lagi belajar.
Aldo : Belajarnya nanti saja. Sekarang kita main.
Reza : Lagipula ini kan sudah malam. Aku ada banyak PR.
Aldo : Nanti saja. Ini juga belum terlalu malam.
Reza : Maaf, Aldo. Aku harus belajar.
Aldo : Kalau begitu ya sudah.
Pekerjaan
Anton : Man, kamu sekarang kerja di mana?
Maman : Aku kerja di pabrik pembuatan roda. Kalau kamu kerja di mana?
Anton : Aku masih menganggur.
Maman : Kamu sudah mencoba kirim lamaran?
Anton : Aku sudah melamar ke banyak perusahaan, tapi ditolak. Kalau di tempat kamu kerja ada lowongan, kabari aku ya.
Maman : Sebenarnya aku mau keluar dari tempat aku bekerja.
Anton : Memangnya kenapa? Apa nanti kamu tidak menyesal? Masih banyak yang membutuhkan pekerjaan, tapi kamu yang sudah punya pekerjaan malah mau keluar.
Maman : Pekerjaannya berat, tapi gajinya tidak sesuai harapan. Bukannya tidak bersyukur, tapi kalau gaji yang aku dapat cuma buat makan sih lebih baik aku cari pekerjaan lain.
Anton : Ya juga sih.
Hujan
Dinda : Aku pulang dulu ya!
Nanda : Nanti saja. Sekarang kan lagi hujan.
Dinda : Iya juga sih.
Nanda : Tunggu hujannya reda sambil menemani aku di sini.
Dinda : Baiklah.
Nanda : Kalau hujan-hujan begini, aku jadi ingat masa lalu. Dulu waktu kecil kita sering main hujan. Kamu masih ingat kan?
Dinda : Tentu. Sungguh masa kecil yang indah dan takkan pernah terulang.
Nanda : Itulah hidup. Kita yang dulu jadi anak kecil, kini tumbuh jadi remaja. Nanti jadi ibu-ibu, lalu jadi nenek-nenek. Hahaha.
Dinda : Entah nanti kita akan tetap bersama seperti ini atau tidak.
Nanda : Semoga saja kita bisa tetap bersama.
Menemukan Dompet
Aldi : Lihat! Dompet siapa ini?
Umar : Coba kamu lihat isinya.
Aldi : Wah, ternyata banyak uangnya.
Umar : Kita bagi dua saja.
Aldi : Aku tidak setuju dengan pendapatmu.
Umar : Kenapa? Kan kita yang menemukan dompet ini.
Aldi : Memang. Tapi, uang ini bukan milik kita. Lebih baik kita laporkan ke polisi.
Umar : Kita ambil sedikit saja.
Aldi : Pokoknya tidak. Ini bukan hak kita.
Umar : Terserah kamu sajalah.
Makanan Favorit
Adi : Ibu, hari ini Ibu masak apa?
Ibu : Hari ini ibu masak makanan kesukaanmu.
Adi : Masak soto ya?
Ibu : Iya sayang.
Adi : Wah, masakan Ibu pasti enak.
Ibu : Terima kasih, anakku.
Tidak Kuliah
Ayah : Rud, maafkan ayah. Ayah tidak punya uang untuk kamu bisa kuliah.
Rudi : Tidak apa-apa Ayah. Aku tidak kuliah juga tidak apa-apa.
Ayah : Ayah jadi sedih. Kamu dulu ingin sekali kuliah. Tapi, ayah tidak bisa mewujudkannya.
Rudi : Aku ikhlas kalau aku tidak bisa kuliah. Aku kan sementara bisa kerja dulu untuk membantu biaya keluarga.
Demikian kumpulan contoh percakapan bahasa Indonesia singkat antara dua orang.