Fungsi Organel-organel Sel

Fungsi Organel-organel Sel – Agar lebih jelas dalam mengamati sel, para peneliti menggunakan mikroskop elektron yang perbesarannya hingga 1.000.000 x.

Dengan mikroskop elektron, berbagai organel seperti badan Golgi, mitokondria, lisosom, ribosom, dan retkulum endoplasma bisa dilihat.

Apabila kita mengamati suatu sel dengan menggunakan mikroskop cahaya, kita tidak dapat mengamati seluruh isi sel secara jelas dan lengkap.

Fungsi Organel-organel Sel

Fungsi Organel-organel Sel
Fungsi Organel-organel Sel

Bagian-bagian Sel beserta Struktur dan Fungsinya

a. Membran Plasma
Pada sel tumbuhan, membran plasma berada di antara isi sel sitoplasma dan dinding sel. Sedangkan pada hewan, membran plasma merupakan lapisan terluar yang membatasi antara sitoplasma dengan lingkungan sekelilingnya. Membran plasma atau membran sel tersusun dari dua lapis lipida dan protein yang terletak secara tersebar tidak beraturan. Lipida yang terdapat pada membran plasma (lipo-protein) terutama berupa glikolipida, fosfolipida,dan sterol contohnya kolesterol.

Fungsi membran sel
1) Sebagai batas antarsel.
2) Sebagai reseptor dari luar.
3) Mengatur lalu lintas berbagai jenis zat karena sifatnya selektif permiabel.
4) Sebagai pelindung isi sel agar tidak keluar.

b. Organel
Organel merupakan organ kecil di dalam sel yang memiliki struktur khusus dengan membran pemisah terhadap matriks di sekitarnya. Masing-masing organel berfungsi secara khas agar keutuhan dan keteraturan dalam sel tetap terjaga.

1. Nukleus
Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar dalam sel yang terletak di sekitar bagian tengah sel. Nukleus terdapat di dalam semua sel eukariotik. Umumnya, suatu sel hanya mengandung satu nukleus saja, namun pada sejumlah organisme ada yang lebih dari satu. Nukleus biasanya berbentuk bulat, lonjong, atau tak beraturan.

Inti sel dibungkus dua lapis membran lipoprotein dengan celah masing-masing membran sebesar 20 – 30 nm.

Matriks yang terdapat di dalam inti sel disebut nukleoplasma. Di dalam nukleoplasma terdapat berbagai jenis enzim, nukleolus (anak inti), dan kromosom. Bahan utama penyusun kromosom adalah histon dan DNA. DNA (Deoxyribonucleic acid) merupakan substansi genetika yang dapat melakukan replikasi (penggandaan) ketika terjadi pembelahan sel. Ketika sel tidak sedang membelah, kromosom terlihat seperti benang-benang panjang yang halus dan disebut kromatin. Bentuk nukleolus adalah bulat, dapat ditemukan dalam nukleolus dan hanya terlihat setelah proses pembelahan sel berakhir. Nukleolus berperan dalam proses pembuatan RNA, ribosom yang akan dikeluarkan dari inti menuju ke sitoplasma.

See also  UKBM SISTEM IMUN : MENGANALISIS PERAN SISTEM IMUN

2. Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE) terdiri dari tumpukan rongga dari membran yang sejajar dan membentik suatu sistem pada sitoplasma. Bentik RE seperti jala dan struktur membrannya seperti membran plasma yang membentuk saluran (tubula), gelembung (vesikula), dan rongga pipih (sisternae).

Retikulum endoplasma terdiri dari dua macam, yaitu RE halus dan RE kasar. Yang membedakan keduanya adalah ada atau tidaknya ribosom yang pada permukaan membrannya. Disebut RE halus apabila pada permukaan membrannya tidak terdapat ribosom dan disebut RE kasar apabila pada permukaannya terdapat ribosom.

Fungsi RE
1. RE halus berperan dalam proses pembuatan lemak dan steroid.

2. Ribosom yang menempel pada permukaan membran RE kasar berperan dalam proses pembuatan protein. Protein yang dihasilkan ribosom masuk ke dalam sisterna lalu ditranspor melalui RE kasar ke organel lain, contohnya badan Golgi.

3. Ribosom
Ribosom merupakan organel yang tersusun dari nukleoprotyein, yakni senyawa protein dengan RNA. Ribosom berbentuk bulat. Ukurannya kurang lebih 20 nm pada sel prokariotik, namun ukurannya lebih kecil pada sel eukariotik. Sebagian ribosom melekat pada membran RE membentuk polisom, selebihnya tersebar di cairan sel (sitosol), bahkan ditemukan pada organel lainnya seperti mitokondria dan kloroplas pada sel tumbuhan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, ribosom berperan dalam sintesis protein.

4. Badan Mikro
Badan mikro merupakan organel yang tersusun dari selapis membran dan tidak mempunyai struktur dalam. Badan mikro berbentuk bulat dengan diameter 0,1-1,5 nm. Badan mikro dihasilkan oleh RE. Badan mikro dibagi menjadi dua macam, yaitu glioksisom dan peroksisom.

1) Glioksisom, berperan dalam menghasilkan enzim yang berfungsi untuk menguraikan karbohidrat selama perkecambahan. Reaksi ini menghasilkan H₂O₂ (hidrogen peroksida) yang nantinya akan diuraikan oleh enzim katalase.

See also  Jaringan Tumbuhan Jaringan Meristem

2) Peroksisom merupakan organel yang dijumpai dalam kloroplas pada tumbuhan, sedangkan pada hewan dapat ditemukan pada sel-sel ginjal dan hati. Peroksisom berfungsi untuk menghasilkan beberapa enzim metabolisme. Hidrogen peroksida (H₂O₂) yang dihasilkan di dalam sel hewan maupun sel tumbuhan bersifat racun. Berikutnya akan diuraikan oleh enzim menjadi senyawa yang tidak beracun.

5. Badan Golgi
Badan Golgi tersusun dari sisterna (kantung-kantng pipih) dan pada bagian tepinya terdapat vesikula (gelembung). Badan Golgi tersebar pada sitoplasma.

Pada sel hewan, badan Golgi menghasilkan enzim pencernaan dari kelenjar-kelenjar pencernaan. Selain itu, badan Golgi juga berfungsi dalam sintesis polisakarida tertentu.

Badan Golgi pada sel tumbuhan berisi protein dan polisakarida untuk menbentuk dinding sel. Selain itu juga menghasilkan lendir (musin). Musin ini berfungsi untuk melumasi ujung akar ketika menembus tanah. Selain itu, musin juga berperan dalam sekresi yang bersifat lengket yang dihasilkan badan Golgi dan terkadang juga berperan dalam transpor lemak. Badan Golgi pada tumbuhan disebut diktiosom.

6. Lisosom
Lisosom merupakan organel yang dihasilkan oleh badan Golgi. Lisosom terdapat pada sitoplasma dalam jumlah banyak.

Lisosom mengandung berbagai macam enzim hidrolitik, seperti lipase, fosfataes, dan protease yang berpedan dalam pencernaan intraseluler untuk menguraikan berbagai substansi dalam sel.

Fungsi lisosom
1) Eksositosis
2) Autofagosit, yaitu proses peleburan struktur-struktur yang tidak diinginkan dalam sel, misalnya menghancurkan organel lain yang sudah tak berfungsi lagi.
3) Autolisis, yaitu proses penghancuran diri sel dengan cara membebaskan seluruh isi lisosom di dalam sel.
4) Mencerna substansi yang diambil secara endositosis.

7. Mitokondria
Mitokondria merupakan organel yang berbentuk batang, bulat, atau oval. Pada mitokondria terdapat dua lapis membran yang terpisah. Struktur membran luar mitokondria mirip dengan membran plasma.

See also  UKBM BIO Keluarga Berencana

Di dalam matriks terdapat ribosom, DNA, RNA, dan berbagai jenis enzim yang mengendalikan tahap-tahap reaksi respirasi sel. Mitokondria berfungsi sebagai tempat berlangsungnya dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan transfer elektron yang merupakan bagian dari reaksi respirasi.

8. Mikrotubulus
Mikrotubulus merupakan organel yang berbentuk silinder dan tidak bercabang. Mikrotubulus bersifat kaku dan berperan sebagai kerangka sel (sito skeleton), yang mampu menjaga agar bentuk sel tetap. Mikrotubulus juga berfungsi untuk membantu transportasi zat, merupakan komponen utama penyusun sentriol, flagel, silia, dan benang-benang spindel dalam proses pembelahan sel.

9. Mikrofilamen
Mikrofilamen merupakan organel berupa benang-benang halus yang tersusun dari protein aktin dan protein myosin dalam jumlah kecil. Mikrofilamen berperan sebagai rangka sel dan berperan pada proses endositosis dan eksositosis. Di samping itu, mikrofilamen berperan penting pada kontraksi otot.

10. Sentrosom
Sentrosom merupakan organel yang terdiri dari dua sentriol dan diliputi sitoplasma yang disebut sentrosfer. Sentrosom berfungsi untuk mengatur gerakan kromosom dalam proses pembelahan sel.

Demikian materi biologi tentang bagian-bagian sel beserta struktur dan fungsinya.

referensi: BIOLOGI 2. Oleh: Eva Latifah Hanum, dkk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *